اَلْمَرْتَبَةُ الْاُوْلَى تَطْهِيْرٌ
عَنِ الْاَحْدَاثِ وَعَنِ الْاَخْبَاثِ
Tingkatan pertama dari toharoh : mensucikan anggota lahiriyah
dari hadas dan najis
وَالْحَدَثُ لُغَةً الشَّيْئُ الْحَادِثُ وَقَالَ بَعْضُهُمْ الْمُنْكَرُ الَّذِىْ لَيْسَ بِمُعْتَادٍ وَلَا مَعْرُوْفٍ وَعُرْفًا يُطْلَقُ عَلَى السَّبَبِ الَّذِىْ شَأْنُهُ يَنْتَهِىْ بِهِ الطُّهْرُ وَعَلَى اَمْرٍ اعْتِبَارِىٍّ بِالْاَعْضَاءِ يَمْنَعُ مِنْ صِحَّةِ الصَّلَاةِ حَيْثُ لِاَ مْرٍخَصٍّ وَعَلَى الْمَنْعِ الْمُتَرَتِّبُ عَلَى ذَلِكَ اَىْ عَلَى الْاَمْرِ الْاِعْتِبَارِى الْمَذْكُوْرِ
Hadas secara bahasa adalah sesuatu yang baru datang , Menurut
sebagian ulama : berarti sesuatu yang baru datang yang tidak di inginkan
kedatanganya yang bukan kebiasan dan tidak di ketahui
Hadas secara umum di artikan sebagai sesutu yang
menjadikan sebab hilangnya tingkah suci seseorang atau di artikan sebagai suatu perkara yang di nisbatkan
kepada snggota badan yang dapat menghalangi sah nya sholat seseorang dalam
tingkah ihtiar ( biasa / tidak teraksa ) Atau di artikan dengan sesuatu yang
dapat mencegah sahnya solat
وَالنَّجَاسَةُ لُغَةً الشَّيْئُ الْمُسْتَقْذِرُ
وَشَرْعًا كُلُّ عَيْنٍ حُرِمَ تَنَاوُلُهَا
عَلَى الاِطْلَاقِ حَالَةَ الْاِخْتِيَارِ مَعَ سُهُوْلَةِ التّمْيِيْزِ وَلَا لِاسْتِقْذَارِ وَلَا لِضَرَرِهَا
فِيْ بَدَنِ اَوْ عَقْلٍ
Najis secara bahasa adalah sesuatu yang menjijikan . Najis secara syar'i adalah : setiap benda yang harom di pergunakan secara mutlaq saat keadaan ikhtiar ( biasa) dan serta saat gampang untuk membedakannya , bukan harom dari segi menjijikanya ataupun dari segi membahaykannya terhadap badan dan aqal
Perbedaan antara najis dan hadas
وَالْحَبْثُ هُوَ النَّجْسُ وَفَرْقُ بَيْنَهُمَا بِاَنَّ الْحَدَثَ مَا اِفْتَقَرَ اِلَى النِّيَةِ وَالْحَبْثُ مَالَا يَفْتَقِرُ اِلَيْهَا
Hadas :
1 cara
mensucikanya butuh niat .
2 hadas
tidak bisa di lihat oleh panca indra
وَاِنَّ الْاَوَّلِ مَا لَايُدْرِكُ بِالْحِسِّ وَالثَّانِىْ مَا يُدْرِكُ
بِهِ
Najis :
1 cara
mensucikanya tidak butuh niat
2 dapat di
lihat oleh pancaindra
0 komentar:
Posting Komentar