Just another free Blogger theme

Pengelola

Foto saya
Brebes, Jawa Tengah, Indonesia
Sugiharto, S.Pd.I, M.Pd. Lahir di Pati Jawa Tengah. 19 September 1990. Menempuh pendiidkan Mulia dari RA. Masyithah (1997), SD Kertomulyo II (2003), MI Miftahul Huda (sore 2004), MTs Raudltul Ulum (2007), MA Raudltul Ulum (2010) semuanya berada di Pati Jawa Tengah. Kemudian melanjutkan Pregram sarjana di STIT Al-Fattah siman Lamongan Jurusan PAI Lulus Tahun 2014. Tidak sampai disitu kemudian mengambil Program Magister di UIN Sunan Kali Jaga Fakultas Tarbiyah lulus 2019. Sekarang Mengabdikan diri di MAN 1 Brebes

Jumat, 06 Januari 2023

 Alat Thaharoh Ada Tiga:


1.      1.  air

2.     2. debu

3.     3.  batu

اَلْمِيَاهُ الَّتِىْ يَجُوْزُ التَّطْهِيْرُ بِهَا سَبْعُ مَيَاهٍ مَاءُ السّمَاءِ وَمَاءُ الْبَحْرِ  وَمَاءُ النَّهْرِ وَمَاءُ الْبِئْرِ وَمَاءُ الثَّلْجِ  وَمَاءُ الْبرَدِ

1. Air yang di anggap sah untuk di pakai bersuci itu ada tujuh macam sebagai berikut :

a.      2. Air hujan.


b.      3. Air laut ( air asin )

c.       4. Air sungai ( air tawar)

d.      5. Air sumur .

e.      6. Air sumber .

f.        7. Air es .

g.      8 Air Embun


ثُمَّ الْمِيَاهُ اَرْبَعَةُ اَقْسَامٍ

 Kemudian air air tersebut di atas terbagi menjadi empat bagian  sebagai berikut :

 طَاهِرٌ مُطَهِّرٌ غَيْرُ مَكْرُوْهٍ اِسْتِعْمَالُهُ وَهُوَ مَاءُ الْمُطْلَقِ

Ø  A. air yang suci dan mensucikan kepada yang lain, tidak makruh menggunakannya  dan lepas qoyid ( batasan ) yang mengikat diSegala keberadaanya .

وَطَاهِرٌ مُطَهِّرٌ مَكْرُوْهٍ اِسْتِعْمَالُهُ وَهُوَ الْمَاءُ الْمُشَمَّسِ

Ø  B. air suci yang mensucikan tetapi makruh penggunaannya pada anggota badan bukan makruh untuk mensucikan pakian yaitu ari yang di panaskan dengan sengatan matahari

وَطَاهِرٌ غَيْرُ مُطَهِّرٍ لِغَيْرِهِ وَهُوَ الْمَاءُ الْمُسْتَعْمَالُ وَالْمُتَغَيَّرُ بِمَا خَالَطَهُ مِنَ الطَّاهَرَاتِ 

 

Ø  C. air suci  tetapi tidak dapat menducikan pada yang lain ,yaitu air mustakmal  artinya air yang sudah dipakai menghilangkan hadas atau najis

وَ مَاءُ نَجْسٍ وَهُوَ الَّذِىْ حَلَّتْ فِيْهِ نَجَاسَةٌ

Ø  D. Air suci yang kena najis ( yang tidak dima'fu )

 

اَلْمَرْتَبَةُ الْاُوْلَى تَطْهِيْرٌ عَنِ الْاَحْدَاثِ وَعَنِ الْاَخْبَاثِ

 

Tingkatan pertama dari toharoh : mensucikan anggota lahiriyah dari hadas dan najis

وَالْحَدَثُ لُغَةً الشَّيْئُ الْحَادِثُ  وَقَالَ بَعْضُهُمْ الْمُنْكَرُ الَّذِىْ لَيْسَ بِمُعْتَادٍ وَلَا مَعْرُوْفٍ وَعُرْفًا يُطْلَقُ عَلَى السَّبَبِ الَّذِىْ شَأْنُهُ يَنْتَهِىْ بِهِ الطُّهْرُ وَعَلَى اَمْرٍ اعْتِبَارِىٍّ بِالْاَعْضَاءِ يَمْنَعُ مِنْ صِحَّةِ الصَّلَاةِ حَيْثُ لِاَ مْرٍخَصٍّ وَعَلَى الْمَنْعِ الْمُتَرَتِّبُ عَلَى ذَلِكَ  اَىْ عَلَى  الْاَمْرِ الْاِعْتِبَارِى الْمَذْكُوْرِ

 

Hadas secara bahasa adalah sesuatu yang baru datang , Menurut sebagian ulama : berarti sesuatu yang baru datang yang tidak di inginkan kedatanganya yang bukan kebiasan dan tidak di ketahui

Hadas secara umum di artikan sebagai sesutu yang menjadikan  sebab hilangnya  tingkah suci seseorang atau di artikan  sebagai suatu perkara yang di nisbatkan kepada snggota badan yang dapat menghalangi sah nya sholat seseorang dalam tingkah ihtiar ( biasa / tidak teraksa ) Atau di artikan dengan sesuatu yang dapat mencegah  sahnya solat

 

وَالنَّجَاسَةُ لُغَةً الشَّيْئُ الْمُسْتَقْذِرُ  وَشَرْعًا كُلُّ عَيْنٍ حُرِمَ تَنَاوُلُهَا عَلَى الاِطْلَاقِ حَالَةَ الْاِخْتِيَارِ مَعَ سُهُوْلَةِ  التّمْيِيْزِ وَلَا لِاسْتِقْذَارِ وَلَا لِضَرَرِهَا فِيْ بَدَنِ اَوْ عَقْلٍ

 

Najis secara bahasa adalah sesuatu yang menjijikan . Najis secara syar'i  adalah : setiap benda yang harom di pergunakan secara mutlaq saat keadaan ikhtiar ( biasa) dan serta saat gampang untuk membedakannya , bukan harom dari segi menjijikanya ataupun dari segi membahaykannya terhadap badan dan aqal

Perbedaan antara najis dan hadas

وَالْحَبْثُ هُوَ النَّجْسُ وَفَرْقُ بَيْنَهُمَا بِاَنَّ الْحَدَثَ  مَا اِفْتَقَرَ اِلَى النِّيَةِ  وَالْحَبْثُ مَالَا يَفْتَقِرُ اِلَيْهَا 


 

Hadas :

1 cara mensucikanya butuh niat .

2 hadas tidak bisa di lihat oleh panca indra

 

وَاِنَّ الْاَوَّلِ  مَا لَايُدْرِكُ بِالْحِسِّ وَالثَّانِىْ مَا يُدْرِكُ بِهِ

Najis :

1 cara mensucikanya tidak butuh niat

2 dapat di lihat oleh pancaindra