حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ ,
ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ يَزِيدَ , ثنا إِبْرَاهِيمُ , قَالَ: سَأَلْتُ الْفُضَيْل:
مَا التَّوَاضُعُ؟ قَالَ: " أَنْ تَخْضَعَ لِلْحَقِّ وَتَنْقَادُ لَهُ وَلَوْ
سَمِعْتَهُ مِنْ صَبِيٍّ قَبَلْتَهُ مِنْهُ وَلَوْ سَمِعْتَهُ مِنْ أَجْهَلِ
النَّاسِ قَبَلْتَهُ مِنْهُ."
Aku bertanya pada Imām al-Fudlail bin Iyādl rahimahuLlāh..
apa itu tawādlu' ?
Beliaupun menjawab.
"Adalah engkau menyerah pada kebenaran dan tunduk
kepadanya....
Andai engkau (mendengar kebenaran) itu dari anak kecil,
terimalah.
Andai engkau (mendengar kebenaran) itu dari orang yang paling
bodoh sekalipun, terimalah".
Sumber: کتاب حلية الأولياء ، ج ٨ ، ص ٩١
0 komentar:
Posting Komentar